14 Januari 2020

Padang (Unand) - Pengumuman hasil seleksi mahasiswa baru Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Andalas yang telah mengikuti Wawancara dan Computer Based Test (CBT) yang dilaksanakan pada 9-11 Januari lalu.

Untuk pengumuman mahasiswa baru Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Angkatan III Tahun Akademik 2019/2020 dapat dilihat disini.

Pendaftaran ulang dilaksanakan pada 14-17 Januari 2020, bagi yang tidak mendaftar dinyatakan gugur.

Sedangkan untuk orientasinya akan diadakan pada tanggal 21 Januari 2020 dan keesokkan harinya dilanjutkan dengan kuliah perdana.(*)

 

Sumber

04 Desember 2019

Padang - 4 Desember 2019, sebanyak 160 mahasiswa, sebagian besar merupakan mahasiswa angkatan 2018 melaksanakan ujian pratikum dengan metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Panitia ujian terdiri dari 5 orang dosen yang tergabung dalam team teaching dosen pengampu mata kulah praktikum farmasi fisika, 12 orang asisten praktikum farmasi fisika yang merupakan mahasiswa angkatan 2017 dan 3 orang analis.

Bahan ujian merupakan materi yang telah dipelajari selama praktikum farmasi fisika berlangsung di semester ganjil 2019/2020. Selama ujian berlangsung dosen bertugas menyiapkan soal, format lembar kerja mahasiswa dan rubrik penilaian; serta memantau pelaksanaan ujian secara keseluruhan. Asisten praktikum bertugas mengarahkan kandidat di ruang karantina, saat pelaksaaan ujian dan setelah pelaksanaan ujian. Analis bertugas mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama pelaksaan ujan.

Persiapan ujian dimulai pukul 7.30 dan ujian berakhir pukul 12.00. Pada pukul 07.30 mahasiswa sudah mulai dikarantina dan diminta untuk menyimpan semua barang bawaan pada tempat yang telah disediakan dan tepat pukul 08.00 ujian di mulai. Ujian dilaksanakan dengan metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang sedikit  dimodifikasi. Ujian dilaksanakan secara paralel pada sembilan station dan empat line secara parallel.

Setiap mahasiswa diberikan sembilan kasus yang berhubungan dengan modul praktikum Farmasi Fisika dan harus diselesaikan dalam enam menit untuk setiap stationnya. Pada menit pertama, mahasiswa dipersilahkan membaca soal dan pada lima menit selanjutnya menyelesaikan kasus yang telah tersedia pada lembar kerja masing-masing.

Metode OSCE sesuai digunakan sebagai metode pada ujian praktikum ini karena selain dapat menilai skill yang telah didapat mahasiswa dari praktikum yang telah dijalankan, metode ini juga diharapkan dapat melatih dan mempersiapkan mahasiswa menghadapai Ujian UKAI dengan sistem OSCE pada Ujian Nasional Program Studi Profesi Apoteker nantinya.

04 Desember 2019

Universitas Andalas- Sebanyak 146 Mahasiswa Angkatan 2016 mengikuti Ujian Praktikum Mata Kuliah Farmasi Praktis II menggunakan metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang dilangsungkan pada hari Rabu (4 Desember 2019). OSCE merupakan suatu metode menguji kompetensi klinik dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Ujian dengan metode OSCE disiapkan menjadi salah satu syarat kelulusan Apoteker secara Nasional.

Pada ujian Praktikum ini, setiap mahasiswa diberikan 3 kasus yang berhubungan dengan pengkajian dan penyiapan resep obat. Setiap kasus diselesaikan dalam 10 menit pada 3 station yang berbeda. Pada ujian OSCE yang sebenarnya, terdapat 10 station termasuk 1 station istirahat. Sedangkan ujian praktikum ini masih berupa simulasi sehingga di ambil 3 station saja untuk ujian.

Pada menit pertama, kandidat dipersilahkan untuk membaca soal yang ada di pintu. Setelah itu, kandidat dipersilahkan untuk masuk ruang ujian/station dan menyelesaikan kasus tersebut pada 9 menit berikutnya. Di dalam station terdapat alat dan bahan yang mendukung penyelesaian kasus serta satu orang penguji akan menilai kemampuan kandidat. Ujian praktikum ini dibuat semirip mungkin dengan suasana OSCE sesungguhnya yang penggunaan soundsystem dan alarm khas OSCE.

Pada Jam 07.30 mahasiswa sudah mulai dikarantina dan diminta untuk menyimpan tas serta Handphone dan tepat pukul 08.00 ujian di mulai. Ujian dilaksanakan secara paralel pada 9 station karena jumlah mahasiswa yang cukup banyak.

“Ujian dengan metode OSCE sangat banyak manfaatnya untuk mahasiswa kita, mereka dapat secara langsung mempraktikan pekerjaan kefarmasian sehingga ilmu yang diajarkan lebih cepat dipahami”, ungkap salah satu penguji ujian praktikum. Sedangkan mahasiswa mengungkapkan "Pelaksanaan ujian praktikum ini berkesan untuk kami mahasiswa S1, karena baru mencoba dan kami mulai mengenal bagaimana ujian OSCE yang akan kami hadapi ketika mengambil studi profesi apoteker kelak"