Foto : Tim Universitas Andalas melakukan foto bersama dengan kepala sekolah, guru dan beberapa siswa usai melaksanakan pealtihan apoteker cilik di SD 02 VII Koto Talago, Padang Jopang.
Padang – Universitas Andalas dalam rangka melakukan bentuk pengabdian masyarakat mengadakan kegiatan pelatihan apoteker cilik ke salah satu daerah di Sumatera Barat. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2019 ini berlangsung di kanagarian VII Koto Talago, Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian Universitas Andalas terhadap masyarakat, terutama dalam mengedukasi atau memberikan informasi kepada masyarakat melalui anak-anak sekolah. Jadi sejak dini anak-anak SD sudah dikenalkan dengan pengetahuan tentang kesehatan dan obat-obatan melalui topik Apoteker Cilik ini,” kata Yufri Aldi selaku ketua pelaksana program pelatihan apoteker cilik ini.
Foto : Tim Universitas Andalas melakukan foto bersama dengan kepala sekolah, guru dan beberapa siswa usai melaksanakan pealtihan apoteker cilik di SD 03 VII Koto Talago, Padang Kandi.
Pelaksanaan kegiatan berlokasi di Kenagarian VII Koto Talago dengan mengambil 3 tempat yaitu di SD 02 VII Koto Talago di Padang Japang, SD 03 VII Koto Talago di Padang Kandi dan SD 05 VII Koto Talago di Kota Kecil. Siswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah siswa yang duduk di kelas 5 dan kelas 6. Dalam kegiatan ini dari prodi farmasi melibatkan 2 orang dosen dan 2 orang mahasiswa farmasi untuk masing masing sekolah.
Rangkaian kegiatan pelatihan apoteker cilik ini cukup sederhana, diawali dengan pengenalan antara Tim Universitas Andalas dan siswa-siswi SD. Setelah dirasa saling mengenal , baru dilakukan penyampaian materi tentang profesi apoteker dan obat-obatan.
Berdasarkan hasil tanya jawab antara Tim Universitas Andalas dan siswa-siswi SD tersebut, ternyata mereka masih sangat awam dengan profesi kesehatan apoteker dan umumnya hanya mengetahui profesi kesehatan dokter. Oleh karena itu, melalui program ini menjadi kesempatan yang bagus untuk Tim Universitas Andalas dalam mengenalkan profesi apoteker, sekaligus menjelaskan tentang jenis obat-obat, cara menggunakan obat, penyimpanan obat, dan cara memusnahkan obat. Materi yang di sampaikan bukan hanya itu, saat itu juga dijelaskan tentang tanaman obat keluarga yang bisa digunakan jika obat tidak ada dirumah serta mengajarkan peserta untuk berprilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit.
Respon positif ditunjukkan oleh siswa-siswi yang mengikuti program pelatihan apoteker cilik ini, terlihat dari anstusiasme mereka saat menyimak materi yang disampaikan dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen maupun kakak-kakak mahasiswa farmasi saat itu.
Dengan dilakukannya kegiatan peltihan apoteker cilik terhadap murid SD, ternyata kegiatan ini memberikan gagasan sebagai upaya membangkitkan eksistensi profesi apoteker sejak dini melalui Apoteker Cilik dan menumbuhkan pembelajaran harmonisasi profesi kesehatan sejak dini dalam bentuk interpersonal education skala kecil di tingkat SD. Disamping itu dengan adanya kegiatan ini akan melahirkan apoteker cilik (Apocil) yang memiliki pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam hal obat yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya